Jumat, 22 Februari 2013

Hati-hati Makan kangkung ada Lintah

Tulisan ini saya copas dari facebook. Tidak tau pastinya kisah dibawah benar atau tidak. Yang jelas ini jadi pelajaran bagi yang gemar makan kangkung. Adapun cara yang diajarkan untuk mengeluarkan lintah tersebut tidak saya sarankan karena saya tidak tahu itu akan berhasil, lebih baik periksakan ke dokter ahli agar ditangani secara medis asal jangan terlambat. Berikut ceritanya setelah sedikit di edit.


Kangkung Tumis, dll yang berkaitan dengan KANGKUNG. Mungkin cerita ini dapat menjadi pertimbangan bagi kita semua ketika kita hendak makan KANGKUNG.

Suatu hari, di klinik yang terkenal di Malaysia, semua Dokter kebingungan karena ada seorang anak kecil yang menderita sakit perut. Anak itu dibawa ke klinik oleh Orang tuanya setelah 2 hari menderita DIARE. Sudah berbagai macam obat sakit perut yang diberikan kepada anak itu, namun DIARE tidak kunjung sembuh.

Kemudian Orang tua anak tersebut ditanya oleh Dokter, "makanan apa yang dimakan oleh si anak dalam 2 hari ini? "Orang tuanya kbingungan, karena sejak anaknya DIARE, si anak tidak mau makan, dia hanya minum susu putih, itu pun muntah.

Setelah diperiksa, ternyata sebelum menderita DIARE, malam si anak makan Kangkung Tumis di Rstoran bersama Orang tuanya. Dokter segera melakukan X-RAY, ternyata dalam usus anak tersebut telah berkembang biak LINTAH degan anaknya yang kecil-kecil. Dokter menyerah dan menyatakan tidak sanggup mengambil tindakan medis apapun. Akhirnya anak kecil malang itu pun MENINGGAL DUNIA.

Setelah diperiksa ulang, ternyata Lintah itu sebelumnya berada didalam batang kangkung yang besar. Memang, untuk penggemar kangkung tumis yang paling enak adalah BATANGNYA.

Lintah yang berada di dalam batang kangkung itu tidak akan mati walau dimasak selama 20 menit, apalagi untuk kangkung tumis proses memasak tidak terlalu lama agar menghasilkan rasa kangkung yang sedap. Lintah hanya akan MATI jika DI BAKAR.

Di dalam usus anak kecil tadi, lintah hanya butuh waktu 1 - 2 hari untuk berkembang biak.
Jika ada keluarga atau teman yang mengalami hal tersebut, lakukan tindakan dengan memberi minum air rendaman tembakau (bisa diambil dari rokok kretek) biasanya lintah akan keluar dan dalam keadaan mati. Dan disarankan bila anda memasak kangkung harap belah batangnya.


Sudah seharusnya kita teliti sebelum menikmati suatu makanan, baik dari segi ke halalan tahoyyiban nya hingga kandungan kesehatan yang ada di dalamnya. Semoga kisah diatas bisa diambil manfaatnya dan pelajarannya.

Sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=374636529258475&set=a.118565868198877.23581.100001363938780&type=1&ref=nf

5 komentar:

  1. nanti kangkung di pondok gk da yang makan tu,,,

    BalasHapus
  2. Sory aq copas dr http://lintahindonesia.wordpress.com/2009/12/07/lintah-dalam-kangkung-yang-mematikan/
    Berikut beberapa catatan eNHa atas kebohongan e-mail cerita diatas :

     Dokter melakukan rontgen ternyata di usus anak tersebut telah berkembang biak lintah dengan anaknya yang kecil-kecil

    Komentar eNHa : secara medik rontgen untuk mendeteksi sesuatu, tapi rontgen tidak dapat melihat benda/mahluk bergerak secara langsung

     Lintah tidak mati walau dimasak dan hanya mati jika dibakar

    Komentar eNHa : Tubuh lintah sebagian besar terdiri dari cairan yang akan bereaksi terhadap polutan. Lintah mudah sekali mati dengan garam / tembakau / alkohol. Sehingga jika dimasak dengan garam-pun, otomatis lintah akan mati. Sebelum masuk ke usus, makanan berisi lintah pasti melewati lambung yg memiliki zat keasaman tinggi. Pada fase ini lintah dipastikan akan mati.

     Dalam usus lintah berkembang biak cepat hanya dalam 1 – 2 hari

    Komentar eNHa : Lintah memang hewan hermafrodit, tetapi tetap butuh lintah lain untuk berkembang biak atau tidak dapat membelah diri sendiri layaknya amuba. Lintahpun berkembang biak hanya setelah masa dewasa sekitar usia 6 bulanan dan sebelum itu harus mengerami telur-telurnya yg berbentuk kokon. Jadi sangat tidak mungkin berkembang hanya dalam 1 – 2 hari, walaupun dia hidup di tempat yang banyak darah.

    So, dapat disimpulkan e-mail diatas hanyalah kebohongan belaka yang disampaikan untuk menakut-nakuti dan membodohi masyarakat yang memang belum banyak tahu tentang lintah dan cara berkembangbiaknya. Dari beberapa referensi yang eNHa bacapun diantaranya http://jalansutera.com/2007/03/28/hoax-kangkung-itu , ternyata diyakini e-mail ini hanyalah hoax/berita bohong belaka.

    Jadi, apakah anda rela tidak lagi menikmati lezatnya tumis kangkung hanya karena e-mail hoax seperti diatas? Semua kembali pada anda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. W trauma mkn sayur kangkung.
      tanaman kangkung w semua w bakar.
      harap jngan mkn sayur kngkung itu racun.

      Hapus

silahkan komentar disini..